SINARMETRO.COM | Simalungun - Internasional Sustainability Carbon Certfication (ISCC) merupakan salah satu sistem sertifikasi terkemuka untuk keberlanjutan dan emisi gas rumah kaca. Pada bulan Juli tahun 2011, Komisi Eropa diakui ISCC sebagai salah satu skema sertifikasi pertama untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan Renewable Energy Directive’s (RED) di Uni Eropa. Demikian disampaikan Rudi Hendrawan Simatupang, Manager PTPN IV PKS Unit Gunung Bayu, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun kepada awak media Selasa 28/12/21 kemarin.
Dalam keterangan pers nya, Rudi Hendrawan Simatupang menceritakan bahwa Sertifikasi ISCC PTPN IV Unit PKS Gunung Bayu dan rantai supplynya dilakukan sejak tanggal 1 hingga 3 November 2021 lalu yang bersifat independen, dan dilakukan oleh tim auditor dari lembaga sertifikasi PT Mutu Agung Lestari yang diakui nasional.
Para tim auditor dalam melakukan tugasnya berdasarkan prosedur terdokumentasi dan daftar audit ISCC. Setelah melalui tahapan demi tahapan sertifikasi, PTPN PKS Gunung Bayu diberikan pengakuan sertifikat ISCC.
ISCC merupakan sistim sertifikasi bertaraf internasional pertama, yang diklaim dapat membuktikan sustainability dan traceability serta penghematan yang berasal dari efek gas rumah kaca, untuk segala jenis produksi biomass (energi terbarukan generasi kedua) dapat digunakan untuk menyertifikasi berbagai bentuk biomass, seperti tanaman gandum, tebu, jagung, kedelai dan kelapa sawit yang diperuntukan memenuhi persyaratan hukum di pangsa pasar bio energi serta menunjukkan keberlanjutan dan keterlacakan bahan baku di industri makanan, pakan dan bahan kimia.
Keberadaan sertifikasi ISCC, yang berasal dari kebutuhan akan bio energi yang ramah lingkungan. Keberadaan bio energi, juga dibutuhkan untuk menekan efek GRK yang akan mengakibatkan pemanasan global. Oleh sebab itu, keberadaan sertifikasi ISCC, bisa diterapkan kepada semua jenis minyak nabati.
“Sertifikasi ISCC ini menjadi sertifikasi yang mampu memperhitungkan keberadaan bio energi yang berasal dari bio massa yang banyak terdapat dalam perkebunan. Dengan menghasilkan bio energi, maka keberadaan Gas Rumah Kaca sebagai emisi buang dapat ditekan dan diperhitungkan sebagai bagian dari kontribusi PTPN IV PKS Gunung Bayu terhadap pemanasan global, selaras dengan konsep 3P (People, Profit and Planet)”, jelas Rudy Simatupang kepada reporter. (Umri)
