SINARMETRO.COM | Tangerang - Puluhan proyek pembangunan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, yang dipercayakan kepada CV Rindang Cakrawala, kini tengah menjadi sorotan. Sejumlah pihak mempertanyakan kualitas pengerjaan yang dinilai tidak sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3) dan dianggap menggunakan metode usang.
Salah satu proyek yang disorot adalah pembangunan tiga gedung baru di SMP Negeri 5 Cikupa, dengan anggaran senilai Rp 1.654.100.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang Tahun 2025. Selain itu, proyek pembangunan di SD Negeri Saga 1 Balaraja, SD Negeri 3 Balaraja, dan SMP Negeri 3 Balaraja, juga mendapat sejumlah keluhan dari pihak sekolah sebagai penerima manfaat.
Keluhan tersebut terutama menyangkut lambannya proses pengerjaan dan buruknya kualitas konstruksi yang dikerjakan oleh CV Rindang Cakrawala. Wartawan yang bertugas di lapangan menerima berbagai aduan dari pihak sekolah yang kecewa atas ketidaksesuaian hasil dengan harapan.
Menanggapi situasi ini, Makmur Napitupulu, Wakil Ketua Umum I DPP GWI, menyatakan bahwa pihaknya siap mengawal dan mendampingi langkah-langkah hukum apabila dibutuhkan.
"Kami tidak akan diam terhadap indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pendidikan. Apabila dibutuhkan, kami siap membuat laporan resmi dan mengawal prosesnya sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Sementara itu, Lasman Napitupulu, SH, selaku Bidang Hukum DPP GWI, turut menyatakan komitmennya terhadap pemberantasan praktik korupsi.
"Saya siap mendampingi GWI dalam membuat laporan. Kita tidak gentar menghadapi pelaku korupsi di negara ini," ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, belum dapat dimintai konfirmasi karena tengah menjalankan tugas luar. Sementara itu, Kabid SD, Ibu Dili, diinformasikan sedang menunaikan ibadah haji.
Salah seorang kepala sekolah, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya:
"Dua minggu sudah pengerjaan dimulai, tapi hasilnya lamban dan tidak sesuai ekspektasi. Bahkan ada sekolah lain yang mulai belakangan, tetapi pengerjaannya lebih cepat. CV Rindang Cakrawala tidak menghargai waktu dan kualitas. Anak-anak butuh segera menggunakan ruangan belajar yang dibongkar," katanya dengan nada kecewa. (ned)