Keempat orang tersebut adalah Yopi Tabuni, Erenus Tabuni,
Kilistus Murib, dan Endan Tabuni. Dengan penuh kesadaran dan semangat
kebangsaan, mereka melafalkan serta menandatangani Ikrar Kesetiaan kepada NKRI,
yang dilanjutkan dengan penghormatan terhadap Bendera Merah Putih sebagai
simbol kembalinya mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari pendekatan humanis
yang dilakukan oleh satuan tugas gabungan TNI, yang secara konsisten
mengedepankan dialog, perlindungan, serta pembinaan terhadap masyarakat. TNI
tidak hanya menjalankan fungsi pertahanan semata, tetapi juga aktif membangun
kepercayaan dan menjalin kedekatan emosional dengan masyarakat Papua.
Dalam keterangannya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur,
Kamis (10/7/2025), Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa
setiap langkah TNI di Papua senantiasa berpijak pada prinsip hukum, moralitas,
dan kemanusiaan. “TNI menjalankan tugasnya dengan menjunjung tinggi prinsip
legalitas, kehati-hatian, serta perlindungan terhadap warga sipil sebagai
prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas.Kami juga akan selalu menyambut
dengan tangan terbuka siapa pun yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,”
tegas Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa mereka yang
meninggalkan jalan separatis dan kembali kepada NKRI adalah saudara sebangsa
yang patut didukung untuk membangun masa depan Papua yang lebih damai dan
sejahtera. “Mereka yang memilih meninggalkan jalan kekerasan dan kembali ke
NKRI adalah saudara kita. Bersama-sama kita bangun Papua yang aman, damai, dan
bermartabat,” pungkasnya.
TNI akan terus mengedepankan pendekatan dialogis, pemulihan
kepercayaan masyarakat, dan pembinaan teritorial yang berkelanjutan. TNI juga
membuka ruang bagi rekonsiliasi, sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam
menciptakan Papua yang lebih maju, aman, dan sejahtera.(agung)